Langsung ke konten utama

Unggulan

Part 4 - Change Port Red Hat Enterprise Version 7.4 using VirtualBox, Putty on Windows 10

  Merubah Port Red Hat Enterprise Version 7.4 menggunkan VirtualBox, PuTTY di Windows 10 Gb. Windows 10, OS Red Hat Enterprise Linux Version 7.4, VirtualBox and Aplikasi PuTTY. CARA MERUBAH PORT Langkah selanjutnya yaitu merubah port. Caranya dengan mematikan firewall dan mengetik perintah berikut pada puTTY “nano /etc/selinux/config” kemudian “Enter” Maka kita akan masuk ke kotak dialog selinux ini Contoh port akan dirubah ke 8080 maka ketik “Listen 8080” kemudian “enter” Langkah selanjutnya ketik “nano /etc/httpd/conf/httpd.conf” di puTTY kemudian “Enter” Lalu ketik “firewall-cmd --permanent --add-port=8080/tcp” berfungsi untuk menambah/merubah ke port 8080 sehingga ketika mengakses web tersebut harus menggunakan port 8080 tersebut dan tidak semua orang dapat membukanya. Kemudian di refresh firewall yang sudah di setting tersebut dengan mengetikan perintah “firewall-cmd –reload”. Jika sudah silahkan ketik ip address berikut port yan

Leadership ( Kepemimpinan ) #2

 LEADERSHIP

Gb. Ilustrasi - sumber : unsplash.com



KEPEMIMPINAN


1.6 Aspek - Aspek kepemimpinan.

1.6.1 Aspek Internal.

Aspek internal adalah pandangan seorang pemimpin ke arah masalah - masalah ketata-lembagaan yang meliputi keadaan , gerak tuntutan dan tujuan organisasi yang dipimpinnya.
Dalam aspek ini harus memperhatikan hal - hal berikut :
  • Pandangan pemimpin terhadap organisasi harus menyeluruh.
  • Pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat, tepat dan tegas.
  • Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan dilaksanakan dengan baik.
  • Hubungan dengan bawahan harus terbina dengan baik sehingga mudah mendapatkan dukungan dan menggerakkan mereka.
1.6.2 Aspek Eksternal.

Aspek eksternal atau aspek politik adalah pandangan seorang pemimpin yang diarahkan ke luar organisasi untuk melihat perkembangan situasi di masyarakat.

1.6.3 Aspek Tingkah Laku.

Fungsi kepemimpinan adalah aspek yang dipertahankan kelompok dan berkaitan dengan tugas yang harus dilaksanakan oleh pemimpin agar kelompok dapat berfungsi secara efektif.
Gaya kepemimpinan adalah berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerja.

1.7 Syarat - Syarat Pemimpin Yang Baik. 

1.7.1 Kekuatan atau Energi.

Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rohaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah - masalah yang dihadapi.

1.7.2 Penguasaan Emosional.

Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.

1.7.3 Pengetahuan Mengenai Hubungan Kemanusiaan.

Seorang pemimpin harus dapat membangun hubungan yang manusiawi dengan bawahannya dan orang lain sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.

1.7.5 Motivasi dan Dorongan Pribadi.

Dimana hal tersebut yang akan mampu menimbulkan semangat, gairah dan ketekunan dalam bekerja.

1.7.6 Kecakapan Berkomunikasi.

Adalah kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada orang lain serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.

1.7.7 Kecakapan Mengajar.

Seorang pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajarkan dan memberikan ilmu, teladan dan petunjuk - petunjuk menerangkan yang belum diketahui bawahan dengan gambaran yang jelas serta memperbaiki yang salah.

1.7.8 Kecakapan Bergaul.

Kemampuan mengetahui sifat dan watak orang lain melalui pergaulan agar dengan mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja dengan senang hati dan sukarela untuk mencapai tujuan.

1.7.9 Kemampuan Teknis.

Kepemimpinan mengetahui azas dan tujuan organisasi mampu merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi dan lain - lain untuk tercapainya suatu tujuan. Seorang pemimpin harus menguasai baik kemampuan manajerial maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya.

1.8 Teori Kepemimpinan.

1.8.1 Teori Bakat.

Berusaha melihat karakteristik pemimpin ( dilihat dari empat karakter manusia ) dan juga karakteristik yang membedakan pemimpin yang efektif dengan yang kurang efektif ( dilihat dari cara penyelesaian tugasnya ).

1.8.1.1  Koleric ( Dominant ).

Karakter ini kuat biasanya orang dengan karakter ini memiliki sifat tegas, suka memimpin, tidak suka di atur dan tidak sulit berkata tidak.

1.8.1.2 Sanguinis ( Intim ).

Sifat dari karakter intim berupa cheerfull, outspoken ( blak - blakan ), suka bergaul, sulit berkata tidak, dirinya sendiri adalah fokus utama dimana berbicara dahulu baru berpikir.

1.8.1.3 Plegmatis ( Stabil ).

Sifat dari karakter stabil ini adalah pendiam, suka memendam perasaan, tidak suka berkerumun berpikir sebelum berbicara.

1.8.1.4 Melankolis.

Sifat dari karakter ini adalah biasanya perasa, lembut, mudah tersinggung dan memendam dendam.

1.8.2 Teori Perilaku.

Yaitu berusaha melihat perilaku pemimpin yang membedakan dengan perilaku bukan pemimpin atau pemimpin efektif dengan kurang efektif. Berdasarkan fungsinya yaitu berkaitan dengan tugas serta kehidupan sosial seorang pemimpin ( fungsi pemimpin ).

1.8.3 Teori Tannenbaum dan Warren H. Schmidt.

Dimana teori ini menggambarkan gaya kepemimpinan yang dipengaruhi oleh hal berikut ini :
  • Garis Kontinum dengan dua titik ekstrem yaitu :
    • Fokus pada atasan ( otokratis ).
    • Fokus pada bawahan ( demokratis ).
  • Gaya Manajerial dengan menekankan pada beberapa faktor yaitu :
    • Faktor dari manajer.
    • Faktor dari karyawan.
    • Faktor dari situasi atau kondisi perusahaan.
1.8.4 Teori Kepemimpinan Kontemporer.

Ialah gaya kepemimpinan yang transformasional, transaksional dan kharismatik.
  • Pemimpin kharismatik adalah pemimpin yang memiliki daya tarik yang amat kuat dan dengan kekuatannya tersebut bisa menggerakkan dan mempengaruhi orang lain.
  • Pemimpin transformasional adalah pemimpin yang mampu memotivasi bawahan mengerjakan lebih dari yang diharapkan.
  • Pemimpin transaksional adalah merupakan kpemimpinan pada kondisi " normal ".

1.8.5 Teori Kepemimpinan Psikoanalisis.

Menurut Kets de Vries, menggunakan pendekatan psikoanalisis dalam teori kepemimpinan yaitu dengan mengatakan bahwa seseorang berperilaku tertentu untuk memenuhi kebutuhan bawah sadarnya.
Pikiran bawah sadar atau yang sering kita sebut sebagai alam bawah sadar adalah bagian dari pikiran kita sebagai gudang kreatifitas yang memproses intuisi ( pengetahuan tanpa belajar ). Misalnya melalui pikiran bawah sadar atau alam bawah sadar kita mengetahui hal - hal yang tersembunyi dan mengetahui berbagai hal penting pada pribadi anda seperti mengetahui bakat, pekerjaan yang cocok, bisnis yang cocok, memilih pasangan yang cocok atau untuk mengetahui solusi masalah pribadi anda.
Hubungan dengan teori kepemimpinan melalui pendekatan psikoanalisis adalahpendekatan ini menekankan bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal - hal yang tidak disadari seperti keinginan, impuls atau dorongan yang ada dalam diri manusia yang menyebabkan timbulnya macam - macam aktifitas fisik dan psikis jika keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu - waktu akan menuntut untuk dipuaskan.

1.8.6 Teori Kepemimpinan Romantis.

Menurut teori ini pemimpin ada karena ada pengikutnya saja.

Komentar

Postingan Populer